Prof.DR.H.E. Irwannur Latubual .MM.MH.Ph.D.: Media Berperan Penting dalam Pelestarian Budaya
- beritapantau28
- 21 Sep 2019
- 2 menit membaca

Photo Istimewa : PYM. Prof. DR.E.Irwannur Latubual,MM,MH,Ph.D Raja Pulau Buru Ke XXI. Ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia ( LN-PKRI) dan sekaligus juga adalah ketua Dewan Adat Nasional. Muklas Aryamangkurat Pangeran Muda Senopati Caruban Nagari Cirebon, Wasekjen Dewan Adat Nasional. Polman Manalu Pimpinan Pusat Forum Pimpinan Redaksi Nasional.
Jakarta.Berita Pantau.
Keberadaan lembaga adat pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan suatu masyarakat, dan fungsinya adalah untuk menjaga, melaksanakan dan melestarikan adat yang berlaku pada masyarakatnya turun temurun.
Peran lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah mensosialisasikan norma dan adat yang berlaku dalam masyarakat.Oleh karenanya, keberadaan lembaga adat dalam setiap masyarakat pada prinsipnya selalu dijaga dan diberdayakan, agar khasanah budaya setiap masyarakat serta nilai-nilai yang dikandungnya tetap terjaga dan lestari.
Hal itu disebabkan karena lembaga adat sebagai organisasi kemasyarakatan bertugas mengatur pelaksanaan adat sebagaimana diwarisi dari generasi sebelumnya, dan akan memberikan sanksi bagi warga yang melanggarnya.Lembaga adat sebagai tempat pewarisan kebudayaan mengajarkan betapa pentingnya menjaga kelestarian adat, agar generasi muda tidak melupakan begitu saja.hal itu disampaikan oleh ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia ( LN- PKRI ) dan sekaligus juga adalah Ketua Dewan Adat Naional PYM. Prof.DR.H.E. Irwannur Latubual .MM.MH.Ph.D. Raja Pulau Buru Ke.XXI di Gedung Menara Era Lantai 12a Jakarta Pusat dalam pertemuan dengan Forum Pimpinan Redaksi yang diwakili Oleh Pimpinan Pusat Polman Manalu.Jumat/20/9/2019.

Ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia ( LN- PKRI ) dan sekaligus juga adalah Ketua Dewan Adat Naional PYM. Prof.DR.H.E. Irwannur Latubual .MM.MH.Ph.D. Raja Pulau Buru Ke.XXI mengatakan, bahwa peran pers sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sebuah budaya." Media massa memiliki kemampuan untuk mempopulernya sebuah budaya. Oleh karena itu harus diapresiasi, dicintai, dan dipergunakan seolah-oleh sebagai pegangan dan pedoman dalam bertindak dan berperilaku dalam masyarakat, dan sebaliknya budaya yang tidak dipopulerkan media massa akan ditinggalkan untuk kemudian punah.ā Ujarnya.
Selain itu, kata PYM. Prof.DR.H.E. Irwannur Latubual .MM.MH.Ph.D. Raja Pulau Buru Ke.XXI . Peran masyarakat terlebih generasi muda juga sangat lah penting untuk melestarikan , mencintai budaya dan adat sebagai jati diri bangsa
āKepada masyarakat terlebih kepada generasi muda kita selalu berharap agar mengenal, mencintai serta menghargai budaya lokal kita sendiri. Komitmen bersama dari seluruh stakeholder tentu saja merupakan pondasi yang kuat untuk mencapai tujuan dalam mempertahankan sampai kepada generasi berikutnya,ā ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wasekjen Dewan Adat Nasional Muklas Aryamangkurat Pangeran Muda Senopati Caruban Nagari Cirebon agar seluruh elemen masyarakat terutama rekan ā rekan Pers agar dapat berperan aktif dalam rangka memajukan pelaku seni dan budaya melalui ragam kreativitas tanpa mengurangi unsur kedaerahan.
āKepada seluruh elemen masyarakat khususnya Rekan ā Rekan Pers diharapkan mampu untuk meningkatkan dan memajukan seni dan buadaya melalui pemberitaan,ā imbaunya.
Polman Manalu sebagai perwakilan dari Pimpinan Pusat Forum Pimpinan Radaksi Nasional menyambut baik agar Pers memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan kecintaan masyarakat dalam melestarikan adat dan budaya melalui pemberitaan
āmemang saat ini sebagian besar rekan-rekan wartawan menganggap bahwa pemberitaan tentang kebudayaan tidak menarik ,bahkan sudah ketinggalan jaman dan rekan rekan wartawan lebih tertarik kepada pemberitaan kasus, untuk itu, kami yang tergabung didalam Forum Pimpinan Redaksi Nasional siap untuk selalu menginformasikan kepada masyarakat pentingnya untuk melestarikan adat dan budaya juga akan menggali potensi kebudayaan daerah para era teknologi saat ini,ā pungkasnya. (Yustaf Siki)
Comentarios